DIA ADALAH DILANKU TAHUN 2015



                Sudah satu tahun sejak tulisanku yang lalu, tepatnya Desember 2015. Iya sih, sebenernya baru sebulan. Tapi anggap saja sudah setahun karena bukan hanya bulan yang berganti, tetapi juga status tahun. Kalau begitu, Selamat Tahun Baru kuucapkan untuk seluruh penikmat “keajaiban”-ku dan seluruh jiwa-jiwa bersemangat yang baru!!! Apapun resolusi di tahun ini dan tahun lalu, semoga terealisasi. Aamiin...
                Aku bingung ingin menulis apa. Aku lebih mudah menulis saat hatiku dipatahkan, sungguh. Aku sedang tidak patah hati. Aku jatuh cinta...pada salah satu tokoh yang kuharap dapat kutemui di dunia nyata. Perkenalkan, namanya Dilan. Siapapun kau, penikmat buku atau tidak, kusarankan kau membaca karya Pidi Baiq yang satu ini. Tapi berjanjilah padaku bahwa kau tak akan jatuh hati pada Dilan karena aku sudah lebih dulu dan aku tak ingin bersaing denganmu.
                Kuharap aku bisa menemukan lelaki seperti Dilan. Nakal tapi cerdas, Panglima Tempur di geng motornya tapi penyayang, manis apa adanya, dan pandai mengistimewakan wanitanya. Ngomong-ngomong  soal nakal, aku jadi teringat seseorang yang dulu pernah menjadi objek utama tulisanku. Baiklah, anggap saja dia adalah Dilan-ku walaupun nyatanya dia bukan milikku. Tidak seperti Dilan dalam novel itu, yang jelas-jelas sudah milik Milea, si tokoh utama.
                Aku suka sekali bagian saat Dilan berkata, “Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.” Tapi, Dilan-ku juga pernah mengatakan hal serupa walau tak begitu sama. “Iya lo emang manipulasi kamera, Mir. Manisan aslinya. Gue tertarik sama lu.”
                Dilan selalu melindungi Milea. “Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang.” Sungguh, kedengarannya heroik sekali. Dilan-ku hanya berjanji padaku akan menjagaku selama aku disini, selama aku jauh dari rumah. Nyatanya, akulah yang menjaganya saat dia dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.
                Bicara soal rindu, Dilan pernah berkata,”Nah, sekarang kamu tidur. Jangan begadang. Dan, jangan rindu. Berat. Kau gak akan kuat. Biar aku saja.” Manis sekali. Kalau Dilan-ku pernah berkata,”Iya rindu. Dibacanya K-E-T-E-M-U-A-N,” saat aku bertanya apakah dia merindukanku. Dan setelah itu, kami benar-benar bertemu.
                Kalau Dilan selalu membuat puisi untuk Milea, mengantar-jemputnya ke sekolah, memberinya TTS yang sudah diisi sebagai hadiah ulang tahun Milea, menyuruh orang-orang mengantar coklat untuk Milea, apalah daya Dilan-ku yang hanya mengantar makanan tengah malam ke kosanku dengan berjalan kaki karena tak ada motor, berjalan kaki (lagi) bersama ke McD sebagai “markas” favorit kami untuk berbagi cerita, mencari es krim coklat tengah malam dengan berjalan kaki (lagi) untukku agar suasana hatiku kembali normal, dan menghadiahkanku sebuah surat cinta yang ditulisnya dibawah langit malam dengan keadaan berkantung mata?
                Dilan-ku memang tak semenarik Dilannya Milea. Dilan-ku nakal tapi tak secerdas Dilan, bukan Panglima Tempur tapi (dulu) pernah ikutan tawuran, manis dan apa adanya, punya prinsip yang kurasa sangat jarang dimiliki orang lain. Aku ingat sekali saat dia berkata,”Gue juga sekolah, Mir. Gue juga pantes buat dapet kerjaan yang layak. Gue sekolah bukan buat jadi kuli.”
                Aku jatuh cinta pada Dilan, Dilannya Milea dan Dilan-ku. Kuharap Dilan itu benar-benar ada di Bumi ini, lahir bersamaan denganku. Kuharap aku bertemu Dilan yang pandai mengistimewakan wanitanya, bukan Dilan-ku yang mengabaikan wanitanya. Ah... sudahlah, kupaksa kau untuk membacanya, berkenalan lebih dalam dengan Dilan sesungguhnya.  Tapi ingat! Jangan jatuh cinta padanya. Aku sedang tak ingin bersaing.

"Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bisa karena berpisah."
Pidi Baiq

"Bolehkah aku punya pendapat?  Ini tentang dia yang ada di Bumi. Ketika Tuhan menciptakan dirinya, kurasa Dia ada maksud mau pamer."
Dilan

"Setiap aku bangun tidur, selalu ingin kupastikan bahwa ia masih ada di Bumi."
Milea 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERUNTUKMU, AKU MENULIS INI

NICHOL BILANG...

KAU TERUS BERLARI SEDANGKAN AKU LELAH MENCARI