TERUNTUKMU, AKU MENULIS INI

   Teruntukmu, aku menulis ini, Tuan...
   Sabtu malam kali ini, udara dingin menyelimuti kamar. Hujan diluar sana baru saja reda, tapi sisa-sisa kenangan yang dibawanya masih tertinggal. Disaat teman-temanku sibuk bermalam-minggu, aku sendirian meringkuk di balik selimut, berharap dekapannya mampu menghangatkanku--sehangat tatapanmu.
   Bolehkah aku sedikit bercerita? Kurasa sudah sangat lama kita tak duduk berdua, bertukar cerita lewat lisan dan tatapan. Sungguh, aku merindukanmu. Rasanya ingin sekali aku menarikmu, mendekapmu erat agar kau sudi tinggal walau sejenak--mungkin sampai rinduku terobati.
   Aku benar-benar tak tahu dimana kau sekarang, apa yang kaulakukan, dan perempuan beruntung mana yang menemani malammu ini. Kita sudah sebulan lebih tak saling menahu, walaupun selama ini diam-diam aku menjagamu dari jauh. Mungkin kau sedang sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku disini sibuk dengan perasaanku.
   Dengar... Ada satu hal yang dari awal sangat kutakutkan saat aku memutuskan untuk menanggapimu: aku takut patah hati (lagi). Dan kau tau apa yang lebih mengerikan dari itu? Ketakutanku benar-benar terjadi, Tuan. Kau menggenggam perasaanku hanya tuk dipatahkan. Sejahat itukah lelaki yang kuanggap dapat memulihkan luka? Sejahat itukah kau yang sudah berjanji akan menjagaku?
   Malam ini, kuputuskan tuk membunuh semua perasaanku, Tuan. Menikamnya dalam-dalam agar mati tak bersisa. Terlalu sakit sampai badanku gemetaran, tapi tak sesakit jika kubiarkan ia tumbuh dan hidup tapi kau tak sudi me-nuan-kannya.
   Kuharap kau merasakan rasanya merindu yang tertahan, Tuan. Rasanya berharap tapi lebih dulu dipatahkan. Sekarang, kau hanyalah sisa-sisa harapan yang berserakan, bukan lagi tuan si pemilik segala perasaan.
Teruntukmu, aku menulis ini...


"Last night I heard my own heart beating
Sounded like footsteps on my stairs
Six months gone and I'm still reaching
Even though I know you're not there
I was playing back a thousand memories, baby
Thinking 'bout everything we've been through
Maybe I've been going back too much lately
When time stood still and I had you"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NICHOL BILANG...

KAU TERUS BERLARI SEDANGKAN AKU LELAH MENCARI