Teruntukmu, aku menulis ini, Tuan... Sabtu malam kali ini, udara dingin menyelimuti kamar. Hujan diluar sana baru saja reda, tapi sisa-sisa kenangan yang dibawanya masih tertinggal. Disaat teman-temanku sibuk bermalam-minggu, aku sendirian meringkuk di balik selimut, berharap dekapannya mampu menghangatkanku--sehangat tatapanmu. Bolehkah aku sedikit bercerita? Kurasa sudah sangat lama kita tak duduk berdua, bertukar cerita lewat lisan dan tatapan. Sungguh, aku merindukanmu. Rasanya ingin sekali aku menarikmu, mendekapmu erat agar kau sudi tinggal walau sejenak--mungkin sampai rinduku terobati. Aku benar-benar tak tahu dimana kau sekarang, apa yang kaulakukan, dan perempuan beruntung mana yang menemani malammu ini. Kita sudah sebulan lebih tak saling menahu, walaupun selama ini diam-diam aku menjagamu dari jauh. Mungkin kau sedang sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku disini sibuk dengan perasaanku. Dengar... Ada satu hal yang dari awal sangat kutakutkan saat aku memut